MUNYUUUUKKK!!!!

Nostalgia SMA Kita

21 Februari, 2008

Bendera "Exist"



Kelas 3 IPS 3 - 1997

Ini adalah gambar bendera kelas yang mempunyai banyak sekali kenangan manis dan indah. 1 kali robek, dan 1 kali hilang. Dan sekarang masih jadi tandatanya. Jika sekarang ketemu, pasti akan jadi rebutan!
EXIST ; Executive Social Three. Singkatan ini adalah hasil kreasi dari Mamad. Mamad memang pandai untuk membikin anagram. Karena bangganya kita sama diri kita... idhih narsis! Maka dibuatlah suatu panji kebesaran kelas. Mulanya di desain oleh Musho, saat pelajaran sosiologi masih berlangsung. Maklum, pelajaran sosiologi, kalo ndak nyatet ya cerita. Kalo nyatet, tinggal pinjem temen cewe ntar. Dengan bolpen warna seadanya, hasil pinjem sana-sini. Akhirnya jadi sketsa kasar yang paling kasar, dari kertas bekas, yang langsung disetujui semunya. Sisa uang hasil menang sepakbola pun dibelikan kain biru dan beberapa cat di sore hari setelah sekolah. Besoknya, Sabtu, Kain biru yang masih kosong sempat dibuat mainan di kelas oleh teman-teman. Maklum, baru sore kita mau mulai.

Sebelumnya, Musho membuat mal, pola untuk tulisan besar "XIST" dengan kertas karton sisa. Besok sore akan dibawa ke rumah Bendhol. Dibuat di depan rumahnya Bendhol. Kami berkumpul sehabis sekolah. Sebelumnya, beberapa teman membeli cat merek "Expres" di toko besi.
Omahe Bendhol... terase dinggo nggarap bendera. Ijek ra yo bekas cat e?

Di Teras rumah bendhol. Sabtu sore yang cerah, kami memulai. Ndut, Bendhol, Mamad, Musho, Gosonk, Jupri, Goghon, Jampess, Bodhong dan saya lupa.. masih ada beberapa lagi. sorry yo yen lali ndha! Mal sudah ditempelkan susah payah oleh jupri dan ndut. Kami lupa beli selotip!
Bendhol punya ide buat ngecatnya. Kebetulan dia punya semprotan Baygon. Coba saja cat-nya dimasukin, kasi sedikit minyak, sapa tau bisa kayak pilox. Ehh... berhasil!!!

Ternyata, menggenjot semprotan obat nyamuk itu memang berat! Untung Ndut punya tenaga yang besar. Badannya yang gemuk cukup membantu. Kami kesulitan memegangi mal yang selalu bergeser terkena semprotan. Akhirnya... entah ide siapa... menggunakan ranting kayu atau lidi, supaya bisa memegangi dan tangannya gak kena cat.

Selama pengerjaan, tak henti-hentinya kami tertawa. Malam Minggu yang indah! Semua saling ejek, namun tak pernah ada yang tersinggung.

Menjelang Maghrib si Gosonk pamit sebentar. Biasa... baru jadian.. mo malem mingguan! sama DHEWO!! Dan malem mingguan mereka ndak jauh-jauh amat kok. Merak malah datang lagi ke tempat pembuatan bendera. Mojok di dalam lapangan tenis. Makanya yang pada bikin bendera pada pindah ke lapangan Tenis. Lha biar bisa gangguin orang pacaran! Ciiihuyyy... suiiitt...suiiittt.... Gosonk pacalannn.... (ngono biasane yen rembhol ngomong)

Lapangan tennis. Ndhisik luwih reget! ha saiki ijo royo-royo!

Hari semakin malam. Jam 9 lewat dikit, waktu itu jam 9 udah keliatan malem banget! Dan cat kuning gading abis!!! Waaa.... gimana!? Tinggal dikit nih... Jampess dan Ndut berangkat cari cat. Sejam belum balik juga.
Pengerjaan bendera berpindah ke lapangan tenis di depan rumah Bendhol. Di sana lebih luas.Kami menunggu sambil tiduran di tengah lapangan, melepas lelah sambil melihat bintang. Tak ketinggalan, celetukan lucu sering terdengar. Kuning Gading pada huruf "E" belum jadi. Dan... Jampess dan Ndut datang! Berhasil dapat cat!
"Wahjan... Reti ra! Aku golek neng Umbulharjo! Wes do tutup! Neng Kusumanegara! Tutop! Akhire oleh neng cedak kali gajah wong, omahe Affandi kae lho!"
"Adhoh tenan!'
"Karang men benderane ndang dadi. Tokone sakjane wis tutup kui!"
"Ha teros?"
"Bakule wes ra gelem ngedholi. Padhal ono cat e. Yo wis dipekso-pekso akhire gelem. Nyoh!"

Tinggal mengecat warna oranye di huruf "E", lalu memberi tulisan (Executive Social Three), dan beberapa kelengkapan lain. Semakin malam, suasana semakin lucu dan hangat. Tak terasa, sejak sore kami belum makan. Bahkan jarang minum. Baju dan tangan kami udah penuh cat. Sekarang tugas Jupri mengecat tulisan "
Executive Social Three", yang sebelumnya sudah ditata letaknya oleh Musho. Otomatis, semprotan obat nyamuk nganggur.

Sementara Bendhol dipanggil mbaknya ke Warung Makan-nya yang di Kusumanegara. Pulangnya Bendhol membawa beberapa bungkus makanan. CUOCUOK!!! sedari siang pada belom makan. Mari kita makan sama-sama!!!! TAPI....

Piring tak ada. Nasinyanya juga kurang. Sementara tangan sudah berwarna-warni penuh cat yang lengket, udah gitu bau bensin lagi! Kita cuci sekenanya dan.. makannnn!!! Tanpa piring. Hanya beralaskan kertas atau daun pembungkus. Satu bungkus makanan untuk berdua. Misalnya, waktu itu si Musho sama Goghon dalam bungkus yang sama. Walopun gitu... walopun bau minyak dan cat. Walopun sebungkus berdua dan lauknya juga gak mewah amat... ini adalah makanan dan cara makan puuuuuaaaalinggg HUUEENAAKKK sepanjang masa!!!

Bendera masih belum kering. Masih butuh penyempurnaan... baik, Kita teruskan besok minggu!
"Suk minggu yo! sekitar jam sepuluhan! OKE!"

***

Minggu
Janjinya jam 10! Seperti biasa, jam 12 baru pada ngumpul dengan formasi tidak lengkap.
Jupri sudah datang. Tangannya sudah gatal mengecat lagi. Cat kuning yang masih ada dalam semprotan yang lagi nganggur sama Bendhol disemprotkan ke helemnya. Warnanya kuning gading. Trus habis... ah.. masih ada yang merah... masih iseng dia semprotkan ke bagian bawah helem kuning itu. Konturnya jadi lucu. Gradasi warna. Lalu ijo di taruh di atasnya. Eh... kayak es krim!!! Yang lainnya pun kepingin!!
Maka dicatlah semua helem-helem itu. Komposisinya adalah merah, ijo dan kuning gading. Entah mau yang mana urutannya. Dan bendera pun jadi agak terbengkelai. Namun jadi juga hari itu.

Helem ice cream....
Bayangno! meh sak kelas helem e di cet koyo ngono kui. Saben isuk le mangkat do bareng. Enten-entenan. Trus konvoi tekan sekolahan. Tekan sekolahan do baris tekan kelas... wis kui... yen panas-panas lak yo do ngiler koyo ono es krim mlaku-mlaku.
Bar kui heleme di jejer neng ngarep kelas. Neng ngisor papan tulis. Dadi yen bali, heleme do keno kapur!

Kisah Bendera
Bendera itu selalu dibawa kemana-mana. Terutama saat sepakbola. Apalagi kalo musuhnya III IPA 5. Karena kelas itu satu-satunya yang belum pernah dikalahkan. Maklum, ada eks-G.
Selain itu juga sering dipajang di balkon tangga depan kelas. Jadi kelihatan di mana-mana. Lalu di pajang di bagian belakang kelas.

Bendera itu dibuat 2 kali. Kenapa?
Karena yang pertama sobek dan hampir menelan korban. Ceritanya begini:
Sewaktu hari Guru... tanggalnya lupa... kami berlibur ke Trisik. Mbahnya Ike yang deket pantai. Waktu kami main ke pantai, benderanya juga dibawa. Saat pulang, si Lengkong membawa bendera dengan cara diikatkan di leher, mirip Superman (Superman kok mrongos!).
Nah.. karena dia membonceng motor yang kebetulan gak ada penutup rantai ban. Maka ujung bendera itupun keselip di rantai itu dan... WEKS!!!
Lengkong panik karena lehernya ketarik. Si sopir buru-buru menghentika motor dan jadilah bendera itu sobek-sobek bercampur oli.
Untuk menghormati bendera itu, maka bendera itu di bakar. Sambil mbakar ayam bersama-sama di taman pekarangan rumah mbahnya Ike.

Bendera ke - 2, Ilang!
Bendera kedua dibuat dengan cara yang hampir sama. Hanya ada perbedaan di huruf "E".
Saat itu bendera dipajang di belakang kelas. Saat pulang, bendera itu dibiarkan saja menghiasi kelas. Paginya, bendera itu telah raib! Tak ada yang tahu. Pak Bon (Si Jacky dan si Jacko) ndak tahu. Ada Issu bendera itu di"amankan" pak Joko, guru BP. Trus ada yang melihat bendera itu di gudang. Hingga kini bendera itu masih misteri. Jika ada yang menemukan, maka kami akan memebelinya!!!


Itulah bendera kita.


PS:
Nuwun nggo Bendhol sing wis motretke omahe meneh.
Wis iki, Bendhol jik sempat motretke omahe. Padhal deknen wis pindah Balikpapan!!!
Do raisin kowe kabeh ro Bendhol?
Kene foto liyane dipajang! Ben diguyoni bareng.
Ki stock fotone wis meh entek!!!


Tidak ada komentar: